Jumat, Agustus 05, 2011

Film Indonesia yang akan go International

Film karya anak bangsa, ‘The Raid’ terpilih sebagai salah satu film yang diputar di Toronto International Film Festival (TIFF) ke-36 di Kanada, September mendatang. Film yang semula berjudul ‘Serbuan Maut’ itu akan menjadi film pembuka dalam program ‘Midnight Madness’.

“Penghargaan luar biasa ini merupakan kehormatan besar bagi PT Merantau Film dan para sineas di Indonesia,” seperti dikutip dari rilis yang diterima VIVAnews, Jumat, 5 Agustus 2011.

‘Midnight Madness’ adalah program kompilasi film yang terdiri atas sepuluh film terpilih dari berbagai negara, seperti Amerika, Prancis, Inggris, Belgia, dan Jepang. Masuknya film ‘The Raid’ dalam TIFF membuat jejak baru di peta perfilman Indonesia. Sebab, TIFF adalah ajang debut sutradara kenamaan dunia seperti Michael Moore, David Cronenberg, dan John Woo, sehingga karyanya dikenal di seluruh dunia.

TIFF juga merupakan salah satu festival film terpenting dan terbesar di dunia setelah Festival Film Cannes. TIFF pertama kali digelar pada 1976 dan berhasil menggabungkan para penonton awam sebagai penikmat film dengan industri perfilman, sehingga membuat TIFF dikenal sebagai festival bagi film Hollywood maupun film seni dari seluruh dunia.

Saat ini, film ‘The Raid’ telah selesai tahap editing dan memasuki proses akhir yaitu sound mixing dan film print. Pemutaran perdana di Indonesia direncanakan pada awal 2012.

Sinopsis Serbuan Maut (The Raid) oleh Gareth Evans:
Sekelompok tim SWAT yang tiba di sebuah blok apartemen kumuh dengan misi menangkap pemiliknya - seorang raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah digerebek atau pun tersentuh oleh Polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman.
Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai, penyerangan mereka terbongkar.
Dari penthouse suite-nya, Tama memerintahkan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar. Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar